Senin, 08 November 2010

Waktunya Menjadi Berkat Bagi Bangsa Indonesia


WAKTUNYA MENJADI BERKAT BAGI BANGSA INDONESIA


Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah kolong langit ada waktunya “ ini adalah ungkapan yang benar benar terjadi di bangsa Indonesia kali ini.Dalam kehidupan nyata ada waktunya untuk bangsa kita bersukacita dan tertawa gembira, namun ada waktunya bangsa kita berdukacita menangisi ibu pertiwi.
Banjir wasior, tsunami mentawai, dan gunung meletus merapi adalah bukti alam Indonesia sedang bergejolak,namun dibalik semuanya, ini adalah waktu yang tepat bagi tenaga medis untuk “MENJADI BERKAT bagi BAGSA INDONESIA”

Bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi bangsa di tengah semua keadaan ini?


1.Kita bisa jadi berkat dengan BERDOA bagi kesejahteraan bangsa kita.


Berdoa adalah kata yang mudah diucapkan tetapi kerap sekali susah untuk diterapkan,ini bukan hal sepele,bukan hal berkata kata doa dengan baik layaknya puisi, doa mempunyai akibat yang besar bila dilakukan oleh segenap ketulusan dari hati orang orang yang mencintai bangsa Indonesia khususnya oleh kita, tenaga medis.
Mungkin tidak sekali berdoa bencana akan selesai, semua ada waktunya.Namun berdoa tanpa melakukan apapun itu juga tidak akan menghasilkan apapun juga.Sebagai tenaga medis kita tidak boleh pasrah begitu saja terhadap segala hal yang terjadi di bangsa ini,masih banyak hal yang masih dapat kita lakukan.

2.Memberi dengan SUKACITA


Kita harus belajar dari petani tentang “HUKUM MENABUR”


a). menabur sedikit,menuai sedikit juga
b). menabur banyak,menuai banyak
c). tidak menabur, maka tidak menuai

Menabur disini identik dengan kata memberi sesuatu dengan mengharapkan hasil yang besar akibat pemberian kita.Sebagai tenaga kesehatan kita harus berani memberi sesuatu pada bangsa kita terutama dalam keadaan seperti ini.Bukan hanya ilmu saja yang bisa kita beri tetapi kita bisa memberi sumbangan baik materi,tenaga maupun bantuan psikologis.
Hari hari ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan betapa pentingnya “DUNIA KESEHATAN” di mata masyarakat INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar